kartul bab 2

BAB 2
ISI

2.1 Identitas
Generasi Z adalah generasi yang lahir tahun 1995-2012, saat ini
jumlahnnya sekitar 72 juta jiwa, generasi ini tumbuh ketika teknologi telah
maju dan berkembang, tahun ini merupakan tahun angkatan pertama generasi
ini masuk dunia kerja.
Menurut Among Makorti dalam buku “ Teori Perbedaan generasi “ ( 2016
: 130 ) generasi Z adalah generasi yang mampu mengerjakan beberapa
pekerjaan dalam 1 waktu seperti bermain game sambil mendengarkan lagu ,
sementara itu menurut David Stillman dalam buku berjudul “ Gnenerasi Z “
( 2018 : 17 ) generasi Z adalah generasi pertama yang menganggap dunia
nyata dan dunia virtual saling tumpang tindih.
Jadi kesimpulannya generasi Z adalah generasi yang mampu mengerjakan
beberapa pekerjaan dalam 1 waktu karena keahlian mereka dalam
menggunakan teknologi menyebabkan generasi Z menganggap bahwa dunia
virtual adalah dunia ke 2 bagi mereka

2.2 Karakteristik Generasi Z
Menurut David Stillman dan Jonas Stillman dalam buku “ generasi Z ” (
2018 )Generasi Z memiliki 7 sifat utama Generasi Z dalam dunia kerja
mereka yaitu Figital, percaya diri, realistis, intoprektis, sharing, percaya diri
dan juga kompetitif. berikut ini adalah penjelasannya :
1. Figital
Gen Z adalah generasi pertama yang lahir ke dunia dimana segala aspek
fisik mempunyai ekuivalen digital, jadi tak dapat dipungkiri 50 % kehidupan
dari gen Z ada didalam dunia virtual sejumlah 91% Gen Z mengatakan bahwa
kecanggihan teknologi dalam suatu perusahaan berdampak terhadap
keputusan mereka dalam memilih tempat kerja.
2. Percaya diri.
Gen Z selalu berusaha keras mengidentifikasi dan melkukan kustomisasi
Atau penyusaian identitas mereka sendiri agar dikenal dunia , ini menjadi hal
sulit bagi dunia kerja , yang sepanjang sejarah terfokus untuk bersikap adil
terhadap semua orang berbanding terbalik dengan gen Z yang tampil percaya
diri untuk tak hanya dikenal namun juga di kenang .
3. Realistis.
Tumbuh setlah kejadian 11 september dengan terorisme menjadi bagian
dari kehidupan sehari hari mereka , gen Z telah menjalani masa berat dari
dini sehingga membentuk pola pikir pragmatis dalam merencanakan dan
mempersiapkan masa depan , sifat ini membuat kesenjangangan Gen X dan
Gen Z makin terasa ,Gen z sangat bersifat Realistis terhadap apa yang harus
dilakukan.
4. Intropektis.
Gen Z sangat takut melewatkan sesuatu sisi baik sifat ini Gen Z adalah
garda terdepan dalam trend dan kompetisi sementara sisi buruknnya Gen Z
selalu khawatir mereka begerak kurang cepat den tidak menuju arah yang
benar , sehingga Gen Z sangat senang berada dunia kerja yang tertantang
dan memiliki peran ganda dalam kantor.
5.Sharing
Gen Z mengenal ekonomi dengan prinsip ekonomi berbagi , dari mulai
uber hingga AirBnb , Gen Z sangat kreatif dalam memunculkan ide ide baru
yang lebih praktis dan hemat biaya , dilansir dari peniitian elmore ( 2014 )
93% Genz memilih tempat kerja mempertimbangkan peran tempat kerja
tersebut terhadapa masyarakat sekitar.
6. Mandiri
Gen Z adalah generasi yang bergerak sendiri, bersamaan dengan
berkembangnnya youtube dan google yang semakin membuat mereka anti-
sosial dan cenderung ke arah apatis, selain itu pengaruh gen X sebagai orang
tua mereka yang mendidik mereka untuk tidak mengikuti cara cara tradisional
menambah kepercayaan diri mereka untuk bertindak sendiri, sehinnga
prinsip gen Z adalah “ jika ingin melakukan dengan benar , maka lakukan lah
sendiri”
7. kompetitif.
Dengan pengaruh orangtua mereka yang terus mengekang mereka dengan
kata-kata bahwa partisipasi bukanlah penghargaan yang sesungguhnnya serta
terdapat pemenang dan pencudang dalam sebuah kompetisi membuat gen Z

adalah generasi yang menantang terbuka terhadap orang orang yang
mempunyai pekerjaan sama seperti gen Z .
Tentunnya ke-7 sifat diatas sangat berbeda dengan generasi X dan juga
generasi Y yang saat ini menguasai dunia kerja, di ambil dari data penelitian
Benesik dan Machova ( 2016 ) perbedaan karakteristik ke 3 generasi tersebut
akan di jabarkan pada tabel dibawah ini.
Faktor Generasi X Generasi Y Generasi Z
Cara berfikir Meminta pendapat ,
solusi jangka panjang

Tabel 1: perbedaan karakteristik 3 generasi (http://jurnal.setiama.ac.id)

2.3 Hubungan Generasi Dengan Pekerjaan
dalam 2.3 pembahasan tentang pengaruh, yang ditimbulkan dari
pergerakan generasi ke generasi tak hanya menimbulkan pengaruh positif namun
meninggalkan pengaruh negatif juga dalam dunia kerja ketika perpindahan antar
generasi.
hubungan antar generasi Z dengan pekerjaan adalah bagaimana
karakteristik mereka yang berbeda dengan generasi Y membuat dunia kerja yang
sudah 25 tahun dikuasai generasi Y harus beradaptasi dengan generasi baru yang
cara kerjannya jelas berbeda dibandingkan generasi sebelumnnya.
Seperti yang disebutkan Jean twernge dalam buku quartz of work ( 2018 :
23 ) Teknik yang selama ini digunakan untuk mengurusi dan merekrut para
pekerja di generasi Y tidak selalu berhasil untuk menangani generasi Z, apalagi
generasi Z
Sangat selektif dalam memilih dunia kerja sesuai kriteria mereka.
David stillman dalam buku generasi Z ( 2018 : 15 ) menjelaskan bahwa
65% generasi Z memilih tempat bekerja berdasarkan fasilitas yang mendukung
seperti tempat santai, wi-fi dan juga dekat dengan mall / tempat makan, selain itu
68% generasi Z memilih pekerjaan yang gajinnya lebih dikit namun kerjaan yang
lebih asik menurut generasi Z daripada yang gajinnya lebih besar namun kerjaan
yang monoton .
Hubungan generasi dengan pekerjaan juga dapat dilihat dari karakteristik
mereka yang mengakibatkan generasi Z memiliki cara kerja yang berbeda
dibandingkan generasi Y , Generasi Z dalam bekerja lebih mengandalkan
individu dibandinkan generasi Y yang lebih memilih berkelompok , selain itu
96% , generasi Z menggunakan smartphone dalam bekerja.
Tentu hal ini membawa pengaruh baik dan buruk, hal ini dikarenakan
banyaknnya perusahaan yang belum siap dengan generasi Z, selain itu


banyaknnya generasi Y yang merasa posisi mereka terancam membuat generasi Z
tidak dapat berkembang, namun, generasi Z adalah generasi yang percaya diri dan
berani membuat banyak perusahaan mempercayakan posisi tertinggi dalam
pekerjaan mereka kepada generasi Z, contohnnya saja emma ilyas cewek
kelahiran 1996 ini menjadi CEO Pt kiartikultura di umur 19 tahun .
Dikutip dari www.research.net bahwa dampak positif dari perubahan
belum dapat dirasakan dikarenakan saat ini masih dalam masa peralihan dari
generasi Y ke generasi Z namun , menurut penulis seperti yang sudah-sudah ,
perubahan generasi ini mengakibatkan dunia kerja mendapat angina segar dari
generasi yang lahir ketika dunia sudah sangat dipengaruhi teknologi.
Namun tentunnya dampak negatif yang ditimbulkan tidak sedikit, apalagi
pada saat masa peralihan yang terjadi 2019-2024, dampak negatif ini berasal dari
para bos/atasan yang terbiasa dengan generasi Y menerapkan peraturan / tata
tertib yang sama kepada generasi Z, contohnnya saja selama ini dunia kerja tidak
memperbolehkan penggunaan smartphone saat bekerja, namun, menurut penilitian
96% generasi Z menggunakan smartphone dalam sehari-hari, sehingga tidak
mungkin rasannya generasi Z tidak boleh menggunakan smartphone dalam
bekerja selain itu para generasi Z yang tidak suka dengan pekerjaan monoton,
membuat hasil dari pekerjaan mereka akan jelek apabila perusahaan hanya
memmberi tugas yang sama dalam dunia bekerja, tentunyya sikap ini sangat
berbeda dengan generasi Y yang sangat menyukai pekerjaan berulang / monoton.
Jadi langkah yang harus diterapkan oleh para perusahaan mulai sekarang
adalah membuat peraturan yang sangat relateable dengan generasi Y dan generasi
Z selain itu membuat acara dalam beberapa bulan sekali, dan yang terakhir adalah


membuat suasana ruang kerja menjadi nyaman dan menyenangkan bagi generasi
Z, suasana yang nyaman dan menyenangkan ini akan dibahas dalam bab 2.5

2.5 Dunia Kerja Bagi Generasi Z
Dunia kerja yang cocok bagi generasi Z ini mulai banyak ada di Indonesia
tentu saja kiblat dunia kerja yang menyenangkan ini dimulai dari google
Indonesia di 2016 dan juga bukalapak 2018 yang terlihat sangat ‘anak muda’
sekali, penulis merasa sangat tertarik dengan kedua kantor ini, walaupun belum
bisa ke 2 kantor ini penulis berhasil mengkonvervasi kantor yang 11-12 dengan
google dan buka lapak melalui wawancara .
Berikut ini fasilitas dan tata tertib yang sangat cocok bagi generasi Z dari
wawancara penulis terhadap monetta andriani ( 24 ) seorang karyawan PT
Panalpina Nusajaya Transpot Yang kantornnya sangat cocok untuk generasi Z dan
sudah dikunjungi oleh 3 kantor lain yang ingin mengubah kantornnya seperti
kantor ini berikut fasilitasnnya :
1) Berbagai macam Permainan
Di kantor ini para karyawan PT Panalpina dapat beristirahat sejenak dari
kerjaan dengan bermain pingpong, billiard dan juga soccer table selain itu
diruangan ini terdapat 3 TV untuk menonton dan juga bermain Ps4 dan Xbox one
yang disediakan oleh kantor
2) Kantin
Fasilitas ini mungkin ada di seluruh kantor di Indonesia namun, yang berbeda
karyawan di kantor ini tidak di perbolehkan membawa smartphone ke ruangan ini
sehingga di ruangan inilah biasannnya para pegawai bersosialisasi antar sesama
selain itu makanan di kantin ini selalu ada 24 jam
3) Ruang istirahat
Selain mementingkan tentang bersosialisasi, kantor ini juga sangat
memperhatikan para pegawainnya yang jenuh / Lelah bekerja, di ruangan ini
terbagi menjadi 2 ruangan yaitu ruang duduk santai dan juga kamar tidur, ruang
duduk santai di gunakan untuk para pegawai yang Lelah bekerja namun harus
menyelesaikan pekerjannya hari itu juga sementara, kamar tidur biasannya untuk
pegawai yang habis transit dari negara lain, karena kantor ini bergerak di bidang
transportasi air dan juga udara.
4) Perpustakaan
Perpustakaan di kantor ini sangatlah rapi dengan koleksi buku lebih dari 2500
judul selain itu disini terdapat ruang diskusi dan juga ruang santai, biasannya para
karyawan mendatangi tempat ini saat istirhat sehabis makan.
5) Lain – lain
Selain fasilitas diatas ada beberapa fasilitas lain seperti uang transportasi kemudia
ada juga shuttle bus yang akan mengantar kan para karyawan di jam istirahat serta
mengantar jemput para karyawan dengan jarak maksimal 10 km dari kantor,
selain itu asuransi kesehatan dan juga asuransi Pendidikan bagi kayawan yang
sudah mempunyai anak

2.6 Pekerjaan di Generasi Z
Seperti yang sudah dijelaskan di latar belakang bahwa generasi sangat
mempengaruhi pekerjaan yang banyak diminati dan mempunyai penghasilan yang
besar , misalnnya pada generasi X pekerjaan yang paling disegani adalah menjadi
seorang ilmuwan karena pada saat itu ilmu pengetahuan masih dalam tahap
pengembangan kemudian, pada generasi Y pekerjaan yang paling banyak
diminati dan sangat disegani adalah dokter, insinyur, dan arsitek karena pada saat
generasi ini masuk dunia kerja, negara berkembang sedang mengalami krisis
kesehatan dan juga sedang dalam pembangunan akibat perang dunia kedua,
sehingga tenga insinyur dan arsitek dalam pembangunan serta dokter sebagai
tenaga medis sangat dibutuhkan.
Sementar itu di generasi Z yang semua sudah serba teknologi kemungkinan 3
pekerjaan yang paling banyak diminati 20 tahun kebelakang sangat mungkin
tergantikan berikut ini adalah 3 pekerjaan yang akan sangat berkembang dan
diminati di generasi Z :
1) App maker and developer
Aplikasi online sangat penting di dunia yang serba online ini dilansir dari
tirto.id Hal ini dibuktikan dengan selama 3 tahun kebelakang garuda Indonesia
yamng mempunyai ratusan armada mengalami kerugian jutaan dollar amerika
sementara itu gojek yang hanya bermodalkan kantor kecil sebagai server
mendapatkan keuntungan lebih dari 600.000 dolar pada tahun 2018 kemarin,
selain itu gaji daripada seorang app developer kebanyakan di perkirakan 6 x dari
UMR Jakarta

2) Youtuber , Streamer , Artist social media
Media sosial merupakan media komunikasi yang paling banyak dibuka
setiap harinnya, dalam sehari orang bisa menghabiskan lebih dari 3 jam hanya
untuk mengarungi sosial media, sehingga youtuber streamer dan artis social media
sangat banyak diminati oleh masyarakat hal ini disebabkan anggapan masyarakat
bahwa pekerjaan ini mudah dilakukan namun mempunyai penghasilan yang besar,
sebut saja atta halilintar youtuber Indonesia dengan subscriber lebih dari 12 juta
ini mendapat 590 juta – 7 milyar perbulannya menurut social blade .
3) E-sport player
Esport adalah pertandingan video game yang bersifat kompetitif, meskipun
banyak game yang bersifat kompetitif, namun Esport adalah satu tingkat diatas
pertandingan kompetitif sehari-hari, sedikit mengulas sejarah Esport, Esport
berkembang di tahun 1970an tepatnnya tahun 1972 di sebuah universitas di
London yaitu universitas Stanford waktu itu hadiahnnya hanya gratis
berlangganan majalah rolling stones selama 1 minggu, setelah lebih dari 20
tahun silam hadiah yang didapatkan kini bisa untuk membeli rumah dengan
kolam renang di halaman belakangnnya, bahkan pemenang dota 2 chamiponship
mendapat jumlah hadiah yang lebih besar dari pemenang olimpiade rio 2016.
Di Indonesia sendiri esport sudah mulai berkembang sejak 2012 ketika
InYourDream berhasil membawa Indonesia menjuarai dota 2 championship ,
namun esport sangat booming ditahun 2018 karena seorang dengan nama Jess no
limit dan reza oktovian sebagai duta esport Indonesia, para pemainnya dianggap
sebagai bintang ataupun artis bahkan gaji gaji tim besar bisa setara dengan head
manager dalam sebuah perusahaan sehingga banyak masyarakat yang ingin
menjadi Esport player.

Komentar

Postingan Populer